Pemberkasan (Curhat tes CPNS)

Hai.. hai.. hai… lama gak cecking dan posting blog, ternyata curhatan tes CPNS jadi trending, hahahahaha…. semoga membantu agan dan aganwati sekalian yah. Kalau ada pertanyaan monggo dijapri lewat nomor kontak yang ada di sini.

Baik… aku mau lanjut cerita pertualangan seorang CPNS imut kiyut ini pasca pengumuman akhir. Pemberkasanku dilaksanakan pada bulan Desember 2017, langsung setelah pengumuman hasil akhir tes CPNS, dan hanya diberi waktu sekitar seminggu.

Rumahku di Kecamatan Lemahsugih, Majalengka, sebuah kecamatan paling barat daya yang berbatasan dengan Kab. Sumedang, Kab. Tasikmalaya, Kab, Garut, dan Kab. Ciamis. Aku kerja di Pagerageung, Tasikmalaya. Bisa dibayangkan bagaimana aku harus mengumpulkan surat bebas narkoba, sehat jasmani rohani, SKCK, dan legalisiran ijazah?

Waktu pengumunan hasil akhir CPNS posisiku sedang di kampus IAILM Tasikmalaya, jadi kuputuskan untuk melakukan serangkaian psikotes dan urin di RSUD Tasikmalaya. Mengajar dulu selama dua jam langsung cuss… naek bis ke Tasik kota. RSUD biasanya menerima pendaftaran hanya sampai pukul 11.00 saja dan perjalanan ke kota Tasik dapat ditempuh selama 1,5 jam. Aigooo….. dag dig dug der rasanya.

Begitu turun dari angkot langsung lari ke loket pendaftaran dan jam sudah menunjukkan pukul 11.07. Hufht… untungnya masih dapat nomor antrian kelima terakhir, hampir saja. Waktunya mengerjakan 500 soal psikotes dalam waktu 1, 5 jam, hehehe…

Biaya psikotes di RSUD Tasik ternyata naik 100%, dari 200 ribu menjadi 400 ribu, tapi tes bebas narkobanya murah cuma 80 ribu, hehehe… oiya biaya pendaftarannya mahal juga ya 90 ribu :v untung lagi ada saldo di ATM. Amanlah!!!!

Mengerjakan 500 soal lebih dalam waktu 90 menit bukanlah hal yang mudah. Memang bukan soal tambah, kurang, bagi. Cuma soal tentang kondisi diri-sendiri saja yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan gak boleh bohong, kalaupun mau bohong harus konsisten, hehe… Karena hasil psikotes gak bisa langsung keluar yasudah kita tinggalkan saja untuk diambil lusa nanti.

Besoknya aku langsung cus ke Polres Majalengka untuk bikin SKCK setelah sebelumnya urus-urus pengantar dari desa dan polres. Lari sana-sini, amplop sana amplop sini. Padahal aku paling kenceng protes kalau harus sudah ngamplop buat urusan administrasi begini. Melanggengkan praktek pungli kan? Tapi kata Mamah biarlah niatkan saja sedekah, kita juga harus memahami berapa penghasilan yang mereka dapat dalam sebulan. Hhhmmmm….

Sedatangnya di Polres Majalengka langsung saja kutuju bagian perekaman sidik jari baru ke bagian pembuatan SKCK. Ternyata… ternyata… untuk membuat SKCK hanya dibutuhkan 1) copy ijazah terakhir, 2) copy KK, 3) copy KTP, 4) foto, 5) formulir pendaftaran yang diisi di tempat. Aigooo… ternyata gak butuh pengantar dari polsek dan desa, Aigoo…

Pelayanan cukup cepat sehingga bisa langsung pulang, tapi jangan lupa SKCK nya dicopy dan legalisir ya!! Pelayanan di polres hanya butuh waktu dua jam, bahkan kurang. Tapi aku baru sampai di rumah pukul 5 sore. Beginilah nasib punya rumah di kecamatan paling ujung yang jauh ke kantor pemerintahan kabupaten. Nikmati saja dan kumpulkan tenaga untuk besok kembali menuju Tasik dan Ciamis!!

Esoknya, biasanya kalau ke Tasik aku naik Primajasa dari Pagerageung tapi hari itu aku naik bis jurusan Purwokerto, pikirku biar bisa turun di Simpang Lima dan akses ke RSUD lebih dekat. Tapi itu zoooong besar. Dimulai dari bisnya yang lelet banget sampe perubahan jalur angkot yang gak aku ketahui. Malah gak ada angkot langsung ke RSUD dari Simpang Lima. Apa-apaan coba?? Setelah memperhitungkan waktu tempuh angkot yang muter-muter ke RSUD aku pilih jalan kaki saja dengan mengandalkan Google Map. Walhasil 45 menit kuhabiskan jalan setengah lari di bawah terik matahari. Aigoo… barulah setelah selesai urus-urus berkas dari RSUD aku ingat bahwa di Tasik udah ada Gojek. Ini si otak tadi lari kemana sih?? Hhhmmm…. Hhhhmmm….

Ya sudah kita cuss ke Ciamis pake Gojek aja, untungnya dapet driver yang mahir dan enakeun bawa motornya. Biasanya ke Ciamis itu menghabiskan waktu sejam, ini cuma 20 menit, mantap jaya!! Ditambah aku yang baru isi Gopay pertama kali jadi ongkos ke Ciamis cuma 17 ribu, double mantap!! Mungkin Allah kasihan sama aku, makasih ya Allah !!

Langsung saja kutuju kantor Pascasarjana IAID dan MAN Darussalam buat legalisir ijazah. Alhamdulillah kantor belum tutup dan masih sempat bertemu beberapa guru dan dosen di sana. Masih kangen sih sama kampus dan sekolah tempat aku belajar dan mengajar, tapi apa daya harus pulang hari itu juga meski waktu sudah lewat Ashar. Setelah turun di Panjalu aku baru sadar belum sempat makan apa pun seharian ini, hanya minum saja habis 3 botol. Okelah mari kita habiskan 2 jam berikutnya dengan nangkring di Yomart, makan roti yang dicocol ke yogurt sambil nungguin jemputan babeh yang masih belum berangkat juga dari rumah. Hahaha….

to be continued!!